Minggu, 10 November 2013

sayat

lelah menanti sang hati
lelah terluka tak peduli
sayat pisau menusuk hati
demi cinta aku terluka

sampai kapan aku menanti?
musim telah lelah menemani
sampai kapan luka terobati?
hingga sayat enggan mengggoreskan luka

kadang

cinta..
kadang yang dicintai tak jua menepi
kadang kamu tetap membeku
memaku tak menggugu

cinta..
kadang ingin memeluk merajuk
meluahkan asa untuknya
tapi  apadaya ranahku terkunci

cinta..
kadang aku ingin berlari
menyanyi, melayang dan mendarat dihatimu
tapi, kadang aku mengerucut kecut

cinta..
kadang aku ingin pergi
kadang aku ingin berganti hati
kadang , kadang dan kadang aku ingin menepi pada hati yang lain
kadang...

Senin, 04 November 2013

tak terjamah

mata bertemu mata
wajah saling berbicara
bibir melantun bahagia
apa daya hati hanya bisa bersembunyi

Keindahan yang terlukis padamu
karya indah Ilahi yang tak terbeli
melalui goresan tinta
aku rangkaikan serenade cinta

untuk hati yang tak terjamah
bagaimana bisa aku percaya ?
bagaimana bisa aku bertahan ?
demi cinta yang tak terjamah

hai cinta...
meski mozaik pada frekuensi sama
tapi cintamu masih tak terjamah
aku hanya menanti waktu menjamahmu

Nestapa Rasa

lembut udara membelai jiwa
menembus tulang yang nestapa
rasa hambar tak bermuara
mengalir nestapa tanpa gembira

Rasa...
nestapa dalam jiwa
terkukung dan mendera
meradang dan tak terbebaskan jua

Rasa...
hanya diam tanpa kata
terpenjara dalam pelangi dunia
merintih tanpa gelora
membumbung tanpa udara

Nestapa rasa yang kian mendera
mengalun menggerogoti jiwa
bersama udara ku sampaikan rasa
sayang rasa hanya belaka

ibu aku rindu

ibu aku rindu
sebuah kalimat yang menari
menari bersama goresan tinta cinta
sekelumit nada indah penuh harmonika

ibu aku rindu
ada kehangatan tanpa pelukan
ada tangis tanpa airmata
ia bersatu dalam kalam cinta untukmu

ibu aku rindu
melukiskan kanvas kata tanpa peluh
menyanyikan lagu tanpa terjatuh
kini aku benar-benar berada di frekuensi berbeda

ibu aku rindu
sebuah kalimat tanpa suara
kata-kata sarat makna
yang aku goreskan penuh cinta
teruntuk ibuku terkasih

sekelebat udara

angin yang tak pernah bisa ku rengkuh
udara yang tak bisa kurasa
jatuh bangun hatiku rapuh
sebagaimana harmonika cinta

aku meradang tanpa nada
engkau diam tanpa makna
meski aku meminta sarat makna
kau tetap diam tanpa rasa

bagiku kau hadir tapi tak hadir
bagiku kau ada tapi tak ada
bagiku kau adalah sekelebat udara
dimana hati hanya bisa merintih bersembunyi

engkau sekelebat udara yang tak terengkuh
tak bisa dijamah meski waktu meroda
tak bisa merasa meski aku lunglai meminta
tak bisa mencinta karena bagimu aku tak ada