angin yang tak pernah bisa ku rengkuh
udara yang tak bisa kurasa
jatuh bangun hatiku rapuh
sebagaimana harmonika cinta
aku meradang tanpa nada
engkau diam tanpa makna
meski aku meminta sarat makna
kau tetap diam tanpa rasa
bagiku kau hadir tapi tak hadir
bagiku kau ada tapi tak ada
bagiku kau adalah sekelebat udara
dimana hati hanya bisa merintih bersembunyi
engkau sekelebat udara yang tak terengkuh
tak bisa dijamah meski waktu meroda
tak bisa merasa meski aku lunglai meminta
tak bisa mencinta karena bagimu aku tak ada